Sejarah WayKanan
Diposting oleh : Bappeda Kab. Way Kanan
Kategori: Informasi
- Dibaca: 2862 kali
By Dirman Negeri Besar
Kabupaten
Way Kanan adalah salah satu pemekaran dari Lampung utara, Kabupaten
Waykanan di bentuk berdasarkan Undang-undang No.12 tahun 1999 tanggal 20
April 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Way Kanan, Kabupaten
Dati II Lampung Timur dan Kotamadya Metro. Peresmian Kabupaten Way Kanan
dilakukan pada tanggal 27 April 1999 ditandai dengan pelantikan Pejabat
Bupati oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Berkaitan dengan itu, maka pada Tanggal 27 April ditetapkan sebagai hari
jadi Kabupaten Way Kanan. Waykanan merupakan salah satu kabupaten di
wilayah Lampung. Kabupaten Way Kanan ini ibu kotanya adalah Blambangan
Umpu. Pemilihan Blambangan Umpu sebagai ibu kota Kabupaten Way Kanan
memang tepat. Beberapa alasan memperkuat pernyataan ini adalah :
1. tempatnya strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Way Kanan,
sehingga untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh daerah di wilayah
Way Kanan oleh pemerintah kabupaten akan lebih mudah
2. Blambangan Umpu berada dijalur lalu lintas jalan darat dari berbagai
arah yaitu Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung sendiri,
Seiring perkembangan wilayah di Way Kanan, maka sampai saat ini,
Kabupaten Way Kanan memiliki beberapa kecamatan, baik kecamatan baru dan
kecamatan lama, kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Way Kanan itu
sendiri terdiri dari:
1. Bahuga
2. Banjit
3. Baradatu
4. Blambangan Umpu
5. Gunung Labuhan
6. Kasui
7. Negeri Batin
8. Negeri Agung
9. Negeri Besar
10. Pakuan Ratu
11. Rebang Tangkas
12. Way Tuba
13. Bumi Agung
14. Buay Bahuga
Sabtu, 25 Agustus 2012
Air Terjun Putri Malu
Diposting oleh : Bappeda Kab. Way Kanan
Kategori: Pariwisata - Dibaca: 3442 kali
Air Terjun Putri Malu merupakan Salah satu objek wisata diwilayah waykanan. Objek wisata satu ini memberikan nuansa alam yang cukup indah, dimana Jenis potensi yang terdapat di obyek wisata Air Terjun Putri Malu yang memiliki ketinggian air terjun sekitar 80 meter yang masih alami, ditambah udara yang sejuk menjadikan tempat ini sangat cocok untuk petualangan alam, panjat tebing, kemah, atau sekedar menikmati alamnya bersama keluarga atau teman-teman.Objek wisata ini berada di kecamatan Banjit, yang bisa dengan mudah kita kunjungi, karena mudah diakses dari jalan lintas sumatera
Diposting oleh : Bappeda Kab. Way Kanan
Kategori: Pariwisata - Dibaca: 3442 kali
Air Terjun Putri Malu merupakan Salah satu objek wisata diwilayah waykanan. Objek wisata satu ini memberikan nuansa alam yang cukup indah, dimana Jenis potensi yang terdapat di obyek wisata Air Terjun Putri Malu yang memiliki ketinggian air terjun sekitar 80 meter yang masih alami, ditambah udara yang sejuk menjadikan tempat ini sangat cocok untuk petualangan alam, panjat tebing, kemah, atau sekedar menikmati alamnya bersama keluarga atau teman-teman.Objek wisata ini berada di kecamatan Banjit, yang bisa dengan mudah kita kunjungi, karena mudah diakses dari jalan lintas sumatera
Jalan masuk menuju obyek wisata ini adalah
persimpangan kearah SMU N 1 Baradatu, yaitu persimpangan sebelum kita
memasuki kawasan penduduk teramai di waykanan yaitu Baradatu
. Obyek wisata ini bisa menjadi pilihan utama masyarakat/warga untuk
berlibur bersama keluarga karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari
wilayah penduduk dibanding obyek wisata lain yang ada di waykanan, misal
curup gangsa. Selain terdapat air terjun putri malu juga terdapat
sumber air panas di kampung jukuh batu banjit, di dekat aliran sungai
neki yang berbatu dan indah, yang hanya berjarak 3 km dari kampung cukuh
batu..
Saat ini jalur menuju objek wisata AIR
TERJUN PUTRIMALU memang masih berupa jalan setapak. Namun semoga 5 tahun
kedepan ini, prospek wisata Way Kanan ini mulai di kelola oleh dinas
Pariwisata Way Kanan.
Sabtu, 28 Juli 2012
Senin, 23 Juli 2012
Kamis, 19 Juli 2012
SIGER LAMPUNG / DIRMAN UMPU SUNAN NINGGAU
SIGER LAMPUNG
SIGER saat ini merupakan simbol dari lampung atau
secara luas simbol adat dari masyarakat Lampung. Secara umum Simbol ini
bukan hanya sekedar simbol sebuah propinsi atau Daerah. SIGER merupakan
CERMIN SIKAP ULUN LAMPUNG sejak lama, bahkan secara turun temurun
merupakan bagian dari Masyarakat lampung. Menurut kitab Kuntara Raja
Niti, orang Lampung memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- piil-pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri),
- juluk-adok (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya),
- nemui-nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu),
- nengah-nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis),
- sakai-sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya).
Tandani hulun Lampung, wat piil-pusanggiri
Mulia hina sehitung, wat malu rega diri
Juluk-adok ram pegung, nemui-nyimah muwari
Nengah-nyampur mak ngungkung, sakai-sambaian gawi.
Prinsip-prinsip dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan suatu
corak khas masyarakat Lampung dapat disimpulkan ada 5 (lima ) prinsip,
yaitu :
1. Pesenggiri
“Pi`il Pusanggiri” diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut harga diri, perilaku dan sikap yang dapat menjaga dan menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun secara berkelompok senantiasa dipertahankan. Dalam hal-hal tertentu seseorang (Lampung) dapat mempertaruhkan apa saja termasuk nyawanya demi untuk mempertahankan pi`ill pesenggiri tersebut.
2. Sakai Sambaian
“Sakai Sambaian” meliputi beberapa pengertian yang luas termasuk di dalamnya gotong royong, tolong menolong, bahu membahu, dan saling memberi terhadap sesuatu yagn diperlukan bagi pihak-pihak lain. Dalam hal ini tidak terbatas pada sesuatu yang bersifat materi saja, tetapi juga dalam arti moril termasuk sumbangan pikiran dan lain sebagainya.
“Pi`il Pusanggiri” diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut harga diri, perilaku dan sikap yang dapat menjaga dan menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun secara berkelompok senantiasa dipertahankan. Dalam hal-hal tertentu seseorang (Lampung) dapat mempertaruhkan apa saja termasuk nyawanya demi untuk mempertahankan pi`ill pesenggiri tersebut.
2. Sakai Sambaian
“Sakai Sambaian” meliputi beberapa pengertian yang luas termasuk di dalamnya gotong royong, tolong menolong, bahu membahu, dan saling memberi terhadap sesuatu yagn diperlukan bagi pihak-pihak lain. Dalam hal ini tidak terbatas pada sesuatu yang bersifat materi saja, tetapi juga dalam arti moril termasuk sumbangan pikiran dan lain sebagainya.
3. Nemui nyimah
“nemui Nyimah” diartikan sebagai bermurah hati dan ramah tamah terhadap semua pihak, baik terhadap orang dalam satu klan maupun dari luar klan dan juga terhadap siapa saja yang berhubungan dengannya.
“nemui Nyimah” diartikan sebagai bermurah hati dan ramah tamah terhadap semua pihak, baik terhadap orang dalam satu klan maupun dari luar klan dan juga terhadap siapa saja yang berhubungan dengannya.
4. Nengah Nyapur
“Nengah Nyapur” adalah tata pergaulan masyarakat Lampung dengan kesempatan membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan berpengetahuan luas, serta ikut berpartisipasi dalam segala hal yang bersifat baik, yang dapat membawa kemajuan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Nengah Nyapur” adalah tata pergaulan masyarakat Lampung dengan kesempatan membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan berpengetahuan luas, serta ikut berpartisipasi dalam segala hal yang bersifat baik, yang dapat membawa kemajuan sesuai dengan perkembangan zaman.
5. Bejuluk Beadok
“Bejuluk Beadok” adalah didasarkan kepada “Titei Gemettei” yagn
diwarisi tutun temurun dari zaman dahulu, tata ketentuan pokok yang
selalul diikuti (Titei Gemettei) termasuk antara lain menghendaki agar
seseorang disamping mempunyai nama juga diberi gelar sebagai panggilan
terhadapnya. Bagi orang yang belum berkeluarga diberi juluk (bejuluk)
dan setelah kawin di beri gelar.
catatan :
artikel perwakilan KBMP way kanan
BY DIRMAN NEGERI BESAR
UMPU SUNAN NINGGAU
INGOK DANG LUPA
MAK KHAM SAPA LAGI
Senin, 16 Juli 2012
DIRMAN NEGERI BESAR JL.BESAR HARAPAN NO.98 |
CALON DPR RI ASAL NEGERI BESAR
RAMBU - RAMBU DI ATAS SENGAJA UNTUK DI BAGIKAN KEPADA MASYARAKAT YANG BELUM MEMAHAMI RAMBU - RAMBU YANG SATU INI , AGAR SEGERA DI PATUHI AGAR TIDAK MELANGGAR LAGI , JIKA MASIH MELANGGAR ANDA AKAN TERKENA SANGSI HUKUMAN SEBAGAI MANA TERCATAT DALAM UNDANG - UNDANG PERCINTAAN TAHUN 2012 AYAT 1
TOLAK MISKIN :
TATA CARA PENGOBATAN ,YANG PERTAMA ,BEKERJA KERAS,YANG KEDUA,RAJIN BERUSAHA,YANG KETIGA ,BERDO`A KEPADA ALLAH ,YANG KE EMPAT BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH.
KHASIATNYA : 100 % DIJAMIN LEPAS DARI KEMISKINAN
Negeri Besar
— Kecamatan —Negeri Besar
Negeri Besar adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Way Kanan, Lampung, Indonesia.
Masyarakat aslinya bermarga Buay Pemuka Bangsa Raja adat Pepadun dialek Api. Negeri Besar terletak di Ujung Way Kanan.
Dipercayai, nenek moyang mereka adalah Puyang Umpu Serunting Sakti. Selain itu terdapat Puyang lain seperti Tuan Purba yang dipercaya sebagai ulama Islam yang Makamnya terdapat di Negeri Besar.
Dalam masyarakat adatnya terdapat sub-suku seperti Mahligai,Bendahara, Pasar Agung, Lawang Taji, Muncak Kabau ( yang terakhir ini kemudian hijrah ke daerah Komering ), dan lain-lain. Awalnya Negeri besar hanya ada satu tiyuh/kampung yakni Negeri Besar, lalu seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka dimekarkan menjadi 4 tiyuh yakni Negeri Besar, Tiyuh Baru, Kiling-kiling dan Kali Awi, lalu ditambah lagi dengan Negeri Jaya dan Kali awi baru (?) Pada zaman Belanda & awal kemerdekaan, Negeri Besar mempunyai daerah teritorial lain di Selat Sunda yakni Pulau Tabuan, tetapi kemudian pulau tersebut dijual oleh Suatu Pesirah ke orang lain. Kemungkinan besar Pulau Tabuan tersebut dimiliki oleh Negeri Besar karena pada zaman Puyang Serunting, beliau siba ke Banten yang melewati selat sunda kemudian beliau menjadi orang pertama yang menduduki pulau Tabuan tersebut.
Hewan khas di daerah ini adalah Kura-kura, yang setiap tahun bertelur di Negeri Besar, alkisah Kura-kura ini diperoleh dari Sultan Banten sewaktu siba ke Banten dan Puyang Serunting mendapat gelar Adipati Mangkurat. Ia siba ke Banten bersama-sama dengan Buay Nunyai dari Abung Minak Paduka mendapat gelar Adipati Jarumbang, Dari Pagar Dewa Minak Kemala mendapat gelar Adipati Prajurit dan dari Negeri Ujung Karang Sungkai mendapat gelar (?). Sampai sekarang persaudaraan keempat Buay ini diabadikan antara lain sewaktu setiap ada acara adat begawi maka keempat buay akan ditanyakan kehadirannya.
Penganan khasnya adalah Bebai ngamuk, serimpi dll.
BY Dirman negeri besar
— Kecamatan —Negeri Besar
Negeri Besar adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Way Kanan, Lampung, Indonesia.
Masyarakat aslinya bermarga Buay Pemuka Bangsa Raja adat Pepadun dialek Api. Negeri Besar terletak di Ujung Way Kanan.
Dipercayai, nenek moyang mereka adalah Puyang Umpu Serunting Sakti. Selain itu terdapat Puyang lain seperti Tuan Purba yang dipercaya sebagai ulama Islam yang Makamnya terdapat di Negeri Besar.
Dalam masyarakat adatnya terdapat sub-suku seperti Mahligai,Bendahara, Pasar Agung, Lawang Taji, Muncak Kabau ( yang terakhir ini kemudian hijrah ke daerah Komering ), dan lain-lain. Awalnya Negeri besar hanya ada satu tiyuh/kampung yakni Negeri Besar, lalu seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka dimekarkan menjadi 4 tiyuh yakni Negeri Besar, Tiyuh Baru, Kiling-kiling dan Kali Awi, lalu ditambah lagi dengan Negeri Jaya dan Kali awi baru (?) Pada zaman Belanda & awal kemerdekaan, Negeri Besar mempunyai daerah teritorial lain di Selat Sunda yakni Pulau Tabuan, tetapi kemudian pulau tersebut dijual oleh Suatu Pesirah ke orang lain. Kemungkinan besar Pulau Tabuan tersebut dimiliki oleh Negeri Besar karena pada zaman Puyang Serunting, beliau siba ke Banten yang melewati selat sunda kemudian beliau menjadi orang pertama yang menduduki pulau Tabuan tersebut.
Hewan khas di daerah ini adalah Kura-kura, yang setiap tahun bertelur di Negeri Besar, alkisah Kura-kura ini diperoleh dari Sultan Banten sewaktu siba ke Banten dan Puyang Serunting mendapat gelar Adipati Mangkurat. Ia siba ke Banten bersama-sama dengan Buay Nunyai dari Abung Minak Paduka mendapat gelar Adipati Jarumbang, Dari Pagar Dewa Minak Kemala mendapat gelar Adipati Prajurit dan dari Negeri Ujung Karang Sungkai mendapat gelar (?). Sampai sekarang persaudaraan keempat Buay ini diabadikan antara lain sewaktu setiap ada acara adat begawi maka keempat buay akan ditanyakan kehadirannya.
Penganan khasnya adalah Bebai ngamuk, serimpi dll.
BY Dirman negeri besar
Langganan:
Postingan (Atom)